Jumat, 05 Oktober 2012

Pendidikan Menurut Aliran Filsafat Perenialisme



 
PEMBAHASAN


      A.    Latar Belakang Aliran Perenialisme
        Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad ke-20. Perenialisme lahir dari suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Perenialis menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, terutama dalam kehidupan moral, intelektual, dan sosiokultural.
        Solusi yang ditawarkan kaum perenialis adalah dengan jalan mundur ke belakang dengan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat pada zaman kuno dan abad pertengahan. Peradaban – kuno (Yunani Purba) dan abad pertengahan dianggap sebagai dasar budaya bangsa-bangsa di dunia dari masa ke masa dari abad keabad (Sa’dullah, 2009:151).
        Pandangan – pandangan yang telah menjadi dasar budaya manusia tersebut, telah teruji kemampuan dan kekukuhan oleh sejarah. Pandangan – pandangan plato dan Aristoteles mewakili peradapan Yunani Kuno, serta ajaran Thomas Aquina dari abad pertengahan. Kaum perenialis percaya bahwa ajaran dari tokoh – tokoh tersebut memiliki kualitas yang dapat dijadikan tuntutan hidup dan kehidupan manusia pada abad ke dua puluh ini.
        Mohammad Noor Syam ( 1984 ) mengemukan pandangan perenialisme, bahwa pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat perhatiannya pada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh.  Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam kebudayaan ideal. Perenialisme tidak melihat jalan yang menyakinkan selain, kembali pada prinsip-prinsip yang telah sedemikian rupa membentuk suatu sikap kebiasaan, bahwa kepribadian manusia yaitu kebudayaan dahulu (Yunani Kuno).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar