PEMBAHASAN
A. Latar
Belakang Aliran Perenialisme
Perenialisme
merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad ke-20.
Perenialisme lahir dari suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Perenialis
menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang
baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan,
ketidakpastian, terutama dalam kehidupan moral, intelektual, dan sosiokultural.
Solusi
yang ditawarkan kaum perenialis adalah dengan jalan mundur ke belakang dengan
menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi
pandangan hidup yang kukuh, kuat pada zaman kuno dan abad pertengahan.
Peradaban – kuno (Yunani Purba) dan abad pertengahan dianggap sebagai dasar
budaya bangsa-bangsa di dunia dari masa ke masa dari abad keabad (Sa’dullah,
2009:151).
Pandangan
– pandangan yang telah menjadi dasar budaya manusia tersebut, telah teruji
kemampuan dan kekukuhan oleh sejarah. Pandangan – pandangan plato dan
Aristoteles mewakili peradapan Yunani Kuno, serta ajaran Thomas Aquina dari
abad pertengahan. Kaum perenialis percaya bahwa ajaran dari tokoh – tokoh
tersebut memiliki kualitas yang dapat dijadikan tuntutan hidup dan kehidupan
manusia pada abad ke dua puluh ini.
Mohammad
Noor Syam ( 1984 ) mengemukan pandangan perenialisme, bahwa pendidikan harus
lebih banyak mengarahkan pusat perhatiannya pada kebudayaan ideal yang telah
teruji dan tangguh. Perenialisme
memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia
sekarang seperti dalam kebudayaan ideal. Perenialisme tidak melihat jalan yang
menyakinkan selain, kembali pada prinsip-prinsip yang telah sedemikian rupa
membentuk suatu sikap kebiasaan, bahwa kepribadian manusia yaitu kebudayaan
dahulu (Yunani Kuno).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar